REMATIK yang dalam istilah kedokteran yaitu reumatik, merupakan penyakit
yang menyerang persendian dan struktur di sekitarnya. Rematik disebabkan
oleh kerapuhan tulang. So, mohon dibedakan dengan asam urat, ya.
Berikut ini obat herbal rematik, tanaman herbal yang digunakan yaitu herbal bandotan.
Bandotan tergolong ke dalam tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak atau
bagian bawahnya berbaring, tingginya sekitar 30-90 cm, dan bercabang.
Batang bulat berambut panjang, jika menyentuh tanah akan mengeluarkan
akar.
Daun bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang (compositae),
helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tepi
bergerigi, panjang 1-10 cm, lebar 0,5-6 cm, kedua permukaan daun
berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun,
warnanya hijau.
Bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar
dari ujung tangkai, warnanya putih. Panjang bonggol bunga 6-8 mm, dengan
tangkai yang berambut. Buahnya berwarna hitam dan bentuknya kecil.
Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Bandotan dapat diperbanyak
dengan biji. Bandotan berasal dari Amerika tropis. Di Indonesia,
bandotan merupakan tumbuhan liar dan lebih dikenal sebagai tumbuhan
pengganggu (gulma) di kebun dan di ladang. Tumbuhan ini, dapat ditemukan
juga di pekarangan rumah, tepi jalan, tanggul, dan sekitar saluran air
pada ketinggian 1-2.100 m di atas permukaan laut (dpl). Jika daunnya
telah layu dan membusuk, tumbuhan ini akan mengeluarkan bau tidak enak.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Sumatera: bandotan, daun tombak, siangit, tombak jantan,
siangik kahwa, rumput tahi ayam. Jawa: babadotan, b. leutik, babandotan,
b. beureum, b. hejo, jukut bau, ki bau, bandotan, berokan, wedusan, dus
wedusan, dus bedusan, tempuyak. Sulawesi: dawet, lawet, rukut manooe,
rukut weru, sopi. NAMA ASING : Sheng hong ji (C), bulak manok (Tag.),
ajganda, sahadevi (IP), billy goat weed, white weed, bastard agrimony
(I), celestine, eupatoire bleue. NAMA SIMPLISIA: Agerati Herba (herba
bandotan), Agerati Radix (akar bandotan).
Oke, langsung saja, siapkan bahan-bahan untuk membuat obat herbal rematik berikut:
Kira-kira 1 genggam daun dan batang muda tumbuhan bandotan segar,
1 kepal nasi basi,
1/2 sendok teh garam.
Cara membuatnya, cuci daun dan batang muda bandotan hingga bersih,
setelah bersih tumbuk bersama nasi dan garam. Dan setelah menjadi adonan
seperti bubur kental, turapkan ramuan ke bagian sendi yang bengkak
sambil dibalut. Biarkan selama 1-2 jam, lalu balutan dilepaskan.
………..aku bersandar disalah satu tiang
mesjid, cahaya emas langit kini telah merambah lantai-lantai mesjid itu. Aku mendesah dalam diam. Melayangkan
pandanganku menatap langit-langit mesjid.
“kenapa semuanya jadi seperti ini??”
keluhku dalam hati, “apa yang salah? Aku harus bagaimana?” buntu, gelap,
ngambang,.! Aku tidak menemukan jawabannya.
Cahaya pelangi itu… hari itu ia datang menyinariku dengan
cahayanya, membuka tangan dan membentangkannya untukku atas nama saudara
dan persahabatan. Kusambut dengan suka
cita, sebagai jawaban atas asa yang mulai berlalu. Namun ternyata tak lama,
hanya sebulan. Yah.. sebulan yang amat berarti.
Masjid itu kini mulai sunyi ditinggal
pengunjungnya. Jujur aku belum bisa menerima kenyataan ini. Bukan, bukan pada
dirinya. Namun pada kenyataan kenapa harus ada perkataan seperti itu? Kenapa
harus ada dinding pemisah itu? Aku hanya tidak percaya, ukhuwah yang ditawarkan
ternyata warnanya seperti itu..
Aku bangkit bersiap untuk pulang, aku
merindukannya tapi aku tdk siap untuk bertemu dengannya. Sepertinya ada hati yg terluka,, ya Allah..
ada yang salah dengan hatiku.. serpihan itu terlalu kecil, mungkin aku butuh
waktu untuk menyusunya kembali utuh…. *pertahananku jebol. Aku terisak.
Lelaki itu merangkul
Nabi. Membekap badan dan membenamkan wajahnya ke wajah Nabi yang ditembus anak
panah. Tak ada rasa pedulinya terhadap keselamatan diri, walau berpuluh anak
panah menghujam dan kelebat pedang kaum kafir Quraisy terus menyapih batang
tubuhnya. Di tengah perang Uhud yang berkecamuk itu, ia tersenyum.
Menyunggingkan senyum keikhlasan seorang syuhada, untuk pelan-pelan kemudian
roboh. Roboh menemui Robb-nya, sebagai tentara di samping Rosululloh yang
mulia.
Untuk lelaki itu Rosululloh bersabda : "Siapa yang ingin melihat darahku
bercampur dengan darahnya, lihatlah Malik bin Sinan, ia telah menebus dirinya
dengan badan dan jwanya."
Lelaki itu memang Malik bin Sinan r.a. Seorang sahabat yang paling miskin di
antara sekian banyak sahabat. Pernah dilukiskan pada suatu hari beliau pulang
ke rumah dengan tangan kosong, tanpa dirham dan segenggam makanan. Segala
sesuatu dicukupinya hanya dengan sisa-sisa makanan yang ada. Tanpa harus
merepotkan sahabat yang lain. Konon kejadian itu berlangsung beberapa hari,
sampai Rosululloh SAW mendengar dan memberikan bantuan.
Adalah Bilal bin Rabbah, seorang budak dari negeri hitam Habsyi, kurus,
berambut tebal, dan berjambang tipis. Tetapi Umar bin Khattab memberikan gelar
"Pemimpin Kita" kepadanya. Bahkan Rosululloh SAW sendiri pernah
menyataksn ia sebagai "seorang laki-laki penduduk sorga".
Adalah Abdullah bin Mas'ud, sahabat nabi yang berperawakan kecil, kurus,
miskin, dan bukan keturunan bangsawan. Tapi memiliki kedudukan yang istimewa
dan dipercaya Rosululloh. Sampai-sampai ketika sahabat menertawakan betisnya
yang kecil dan ramping? saat ia memanjat pohon, Rosululloh berkata:
"Tuan-tuan menertawakan betis Ibnu Mas'ud... (tapi ketahuilah) keduanya di
sisi Alloh lebih berat timbangannya dari bukit Uhud."
Mengapa, mengapa para sahabat yang miskin dan bukan publik figur tersebut
demikian istimewa kedudukannya dalam sejarah Islam?
Mengapa Malik bin Sinan yang sering kelaparan itu kokoh memeluk
semangat jihadnya Meski ia bisa saja memohon balik jasa dengan Rosul.
Mengapa Bilal, seorang budak begitu tinggi tempatnya dalam sejarah
pertumbuhan Islam?
Mengapa Abdulllah bin Mas?ud begitu disayang oleh Rasulullah?
Hal ini tidak lain karena izzah (harga diri) mereka yang tinggi sebagai seorang
muslim. Bukankah Malik bin Sinan yang memagari diri Rosululloh dari incaran
anak panah dan dencing pedang kaum Quraisy, sementara di punggungnya telah
bersijajar puluhan anak panah, tapi ia tetap melindungi Rasulullah?
Bilal bin Rabbah yang dipanggang di tengah panas gurun pasir, ditindih batu
besar dan didera oleh Umayyah bin Khalaf, tetapi dari bibirnya tidak lekang
ucapan kalimat syahadat.
Bukankah juga Abdullah bin Mas'ud yang dipukuli orang-orang Mekkah karena dari mulutnya
berkumandang ayat-ayat Al Qur'an. la pingsan dan begitu siuman ia langsung
membaca Al Qur?an kembali. Dihajar lagi, pingsan lagi, bangkit dan membaca Al
Qur'an lagi.
Lantas, mengapa orang-orang itu sanggup berbuat sedemikian rupa? Mengorbankan
segala sesuatu yang dimilikinya demi keyakinan yang telah menghujam ke dalam
dada dan perilakunya sehari-hari. Tak hanya harta dan tenaga, namun raganya
sekalipun sanggup mereka korbankan.
Ya, mereka inilah para kader-kader tangguh hasil gemblengan
Rosululloh pada jamannya. Hati mereka menjadi bersinar dengan cahaya Islam.
Cahaya itu tidak semata-mata diturunkan Alloh ke dalam hati mereka. Tapi butuh
proses. Mereka belajar dan menerima pelajaran dari Rosululloh. Pelajaran
tentang betapa agungnya dan terhormatnya Islam dan menjadi umat Islam.
Pesona izzah akan hadir di tengah umat manakala ia menyadari bahwa
sumber segala sesuatu adalah Alloh SWT. Ikatan gantungan hidupnya hanya satu
yaitu Alloh SWT. Dari sinilah berhembus segala kemuliaan dan keberkahan.
"... padahal kekuatan itu hanyalah bagi Alloh, bagi Rosul-Nya dan bagi
orang-orang mu?min ..."
(QS. 063 : 008)
Dengan sikap ini seorang muslim mampu mematut dirinya di hadapan manusia sesuai
kehendak Kholiqnya. Standar menilai dan menimbang segala kebaikan dan keburukan
datangnya dari Alloh. Inilah sikap yang dicontohkan oleh Bilal, Malik bin
Sinan, dan oleh generasi "Khoiru Ummah" yang lain. Hanya ada satu
neraca, yaitu neraca Alloh SWT.
Lantas, hari ini, kemanakah izzah itu? Apakah kita simpan di dalam
rumah kita pada kesempatan tertentu? Ataukah hanya kita wajibkan bagi sebagian
orang saja? Atau mampukah kita menolak minum berdiri di pesta standing party
dengan alasan tidak sesuai dengan sunnah Nabi? Atau mampukah kita tidak
merasa tidak PD ketika kita harus keluar dari rumah kita dengan menghijab
seluruh tubuh, dan mendapatkan berbagai ejekan dan cap negatif?
Semoga lubuk qalbu terdalam, masih mampu menangkap isyarat ini.
Wallohu'alam bish showab
Rujukan :
www.mencintaiislam.co.cc,
dengan sedikit tambahan.
Jam dinding menunjukkan pukul 16.30.... titik air hujan siang tadi masih menyisakan bau tanah yang basah yang lama tak bersua dengan hujan.
Aku melangkah dengan penuh semangat, rasanya ingin bergegas bertemu dengan Cahaya Pelangi. Tadi ketika titik hujan mulai berjatuhan, kamipun mmbuat janji untuk bertemu sore ini selepas hujan reda,. di suatu tempat yang kami tutup rapat dari siapapun (kecuali Sang Pemilik Tempat tentunya..*senyum).
Aku menuggu Cahaya Pelangi muncul, dari kejauhan kulihat selaksa cahayanya. Aku tahu, kini dy sudah dekat. Sebentar lagi kita akan bertemu (gumamku dengan rasa bahagia). Rasanya butuh waktu yang cukup lama untuk membwt janji dan bertemu dgn Cahaya Pelangi. Kini aku telah siap bertemu dengannya lagi, menyambunya dengan senyuman hangat pelepas dahaga rindu itu.
Aku membuncah, bahagia dapat bertemu dgnnya lagi. Tapi tunggu sebentar... sepertinya ada yang berbeda dgn Cahaya Pelangi, apa yang terjadi??? Aku sebisa mungkin menyembunyikan rasa khawatirku, berharap pertemuanku kali ini akan berjalan dengan mulus. Namun ku tahu ia begitu pandai membaca raut kekhawatiranku. Iapun berusaha menjelaskan ttg kondisinya.. ia mencoba mengatur cahayanya agar tetap terlihat anggun dan membuatku merasa semuanya akan baik-baik saja.
Namun ia lupa, bahwa akupun sangat pandai membaca gerak cahayanya. Terlambat.. semuanya telah terlihat jelas. Aku perlahan mundur,.......
ehm..ehm... meski tak ada yang bertanya, namun aku ingin bercerita. Tentang "Senyum Sahabat"
Awalnya aku bingung ingin menulis apa untuk nama blog ini. Tapi tadi pas mikir-mikir eh ternyata teringat oleh sebongkah senyum yang sangat aku rindukan dari seorang sahabat.. Endingnya... tringggg.... jadilah nama blogg ini "Senyum Sahabat".
Ngg... mungkin jika suatu hari nanti SisterQ membuka blog ini dy akan sedikit grogi membaca nama blogx.. trengggg.... dy akan di sambut dgn kata "senyum sahabat"... krn dy tau persis kalo dy it kkQ, sahabatQ, senyumQ,. mmmmm apalagi yah??? sudahlah biarkan dy sendiri yg lnjutkan..hehehe:)
....."hpQ bunyi...' huahhh sisterQ menlfon.. Pas banget..!
Lanjut cerita. Senyum sahabat sengaja ku bwt, buka untk siapa-siapa melaikan untk dy (Putri Sakura) Agar aku bisa brcerita paaaaaanjang lebar tentang apa yang ingin ku ceritakan padanya. Ini salah satu caraku, karena jika harus menunggunya datang untuk menceritakan banyak hal takutnya ceritax keburu hilang dari memoryQ. Jadi ini ajang curah lah istilahnya..hufh...hufh.. dan kalo lewat telfon gak serru.. kadang ada hal yang tak sempat diceritakan.. meski skali nelfon biasanya Putri Sakura menghabiskan waktu yang lumayan lama.. hufh...!
Akhirnya... aku berharap Putri Sakura tak pernah kehilangan rona-nya. Meski harus meringis menahan dinginnya salju akhir tahun. Tak peduli pada berjuta titik salju menghujani dirinya. Putri Sakura tetaplah sang putri yang akan terus merona, memancarkan cahaya takjub pada setiap yang memandang keindahannya.
Aku tak pernah menyesal, meski harus jauh darimu.. karena ku tahu, suatu hari nanti engkau pasti akan kembali Putri Sakura..:) insyaAllah
Putri Sakura
Satu lagi... label tulisan ini ku beri nama "sejuta rasa untukmu.." soalnya tadi Putri Sakura ngomong gitu ke aQ... hhhhmmmm..kkQ itu ada2 saja.. !! terakhir.. tadi dy cerita katanya di kantor dy dijuluki Miss MeLo.. Huahahahah...oopsss.!!!
assalamu'alaikum.... teman-teman blogger, ini posting pertamaku..(@_@)
nantinya aku akan menulis tentang baaaaaanyak hal.. do'akan yah smoga bermanfaat..:)